3.SIRKULASI SISTEM (CIRCULATING SYSTEM)
Sistem ini berfungsi sebagai sistem pengalir atau tempat aliran lumpur (fluida) yang dibutuhkan selama proses pengerjaan sumur.
1) Fluida / Lumpur Pemboran (Drilling Fluid)
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang dapat terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa maupun detergent. Di lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud).
Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran antara lain adalah sebagai berikut :
- Mengangkat cutting ke permukaan.
- Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
- Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.
- Mengontrol tekanan formasi.
- Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi lumpur dihentikan sementara.
- Memberikan hydraulic horse power pada bit untuk membersihkan serbuk bor (cutting) dari dasar lubang bor dan melepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
- Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
- Mengurangi effek negatif pada formasi.
- Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).
- Media logging.
Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang
bor dan jenis formasi yang ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting
dalam penentuan komposisi lumpur pemboran, yaitu :
- Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin besar laju penembusannya.
- Semakin berat dan kental suatu lumpur pemboran, semakin mudah untuk mengontrol kondisi dibawah permukaan separti masuknnya fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai "kick"). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi maka akan menyebabkan semburan liar (blowout).
Penentuan lumpur pemboran yang digunakan dalam suatu
operasi pemboran didasarkan pada kondisi bawah permukaan dari formasi
yang sedang ditembus. Fluida pemboran yang umum digunakan dalam suatu
operasi pemboran dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Water - based mud 2. Oil - based mud
3. Air or Gas - based mud
a. Water-Base Mud
Pada lumpur pemboran jenis water-base mud, zat komponen
yang paling banyak digunakan adalah water base mud (kurang lebih 80%).
Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan
chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor.
Pedoman operasional dalam pembuatan water base mud secara umum adalah
sebagai berikut :
- Surface drilling operasional, digunakan lumpur biasa (natural mud) dengan sedikit additive paling banyak digunakan.
- Hard subsurface drilling operations, bila menembus formasi keras (porositas rendah) digunakan lumpur encer.
- Soft subsurface drilling operations, bila menembus formasi
bertekanan tinggi (porositas tinggi), digunakan lumpur berat.
Water based mud merupakan jenis lumpur yang paling umum digunakan karena murah, mudah penggunaanya dan membentuk "filter cake" (kerak lumpur) yang berguna untuk lubang bor dari bahaya gugurnya dinding lubang bor.
b. Oil - Based Mud
Digunakan pada pemboran dalam, hot holes, formasi shale, dan
sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi akan mengurangi terjadinya
proses pengaratan (korosi) yang dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada
rangkaian pipa bor.
c. Air or Gas - Based Mud
Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat
menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan
kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.
2) Tempat Persiapan (Preparation Area)
Terletak pada tempat dimulainya sistem sirkulasi. Tempat persiapan
lumpur pemboran terdiri dari peralatan-peralatan yang diatur untuk memberikan
fasilitas persiapan atau “treatment” lumpur bor. Tempat persiapan ini meliputi Mud House, Steel Mud Pits/Tanks, Mixing Hopper, Chemical Mixing Barrel, Bulk Mud Storage Bins, Water Tank, dan Reserve Pits.
2.a. Mud house
Merupakan gudang
untuk menyimpan additives.
2.b. Steel mud pits/tanks
Merupakan bak penampung lumpur di permukaan yang terbuat dari baja.
2.c. Mixing hopper
Mixing Hopper adalah peralatan yang
bentuknya menyerupai corong. Melalui corong ini, additives padat
ditambahkan ke dalam zat cair pengeboran pada waktu perawatan di dalam
kolam lumpur. kemudian lumpur yang sudah dicampur additive ini digunakan
untuk disirkulasikan. Mixing Hopper terletak di dekat rig.
Mixing Hopper, via www.prlog.org |
2.d. Chemical mixing barrel
Merupakan peralatan untuk menambahkan
bahan-bahan kimia (Chemicals) ke dalam lumpur
2.e. Bulk mud storage bins
Merupakan bin yang berukuran besar digunakan
untuk menambah additives dalam jumlah banyak.
2.f. Water tank
Merupakan tangki penyimpan
air yang digunakan pada tempat persiapan lumpur
dan persiapan kegiatan pemboran. Water tank umumnya terletak di samping
rig, bisa juga ditempat lain tergantung kondisi lapangan.
Water Tank, via www.hlpetro.com |
2.g. Reserve Pit
Merupakan kolam yang besar
digunakan untuk menyimpan kelebihan lumpur.
3) Peralatan Sirkulasi (Circulation Equipments)
Peralatan sirkulasi merupakan komponen
utama dalam sistem sirkulasi. Peralatan ini mengalirkan lumpur pemboran
dari peralatan sirkulasi, turun ke rangkaian pipa bor dan naik ke
annulus mengangkat serbuk bor ke permukaan menuju conditioning area
sebelum kembali ke mud pits untuk sirkulasi kembali. Peralatan ini
ditempatkan pada tempat yang strategis disekitar rig. Peralatan
sirkulasi terdiri dari beberapa komponen khusus, yaitu :
3.a. Mud Pit
Mud pit terletak sebisa
mungkin di dekat rig, atau tergantung pada kondisi dan luas area
pemboran. Fungsi mud pit adalah sebagai tempat penyimpanan lumpur atau
air (untuk pemboran panasbumi) dalam kegiatan pemboran. Air atau lumpur
yang terdapat di mud pit akan di pompa oleh mud pump dan melewati
berbagai peralatan pada sistem sirkulasi untuk kemudian kembali lagi ke
mud pit.
Mud Pit |
3.b. Mud Pump
Mud pump terletak di dekat
rig, berfungsi untuk memompakan lumpur pemboran yang bertekanan tinggi
ke pipa penyalur lumpur hingga ke sistem sirkulasi.
Mud Pumps, via www.osha.gov |
3.c. Pump Discharge and Return Lines
3.d. Stand Pipe
Stand pipe adalah suatu pipa baja yang
dijepit secara vertikal di samping derrick, dan menghubungkan pipa-pipa
sirkulasi dengan selang pemutar (kelly house). Selang pemutar ini
disambung pada gooseneck penyambung pada stand pipe. Selang pemutar ini
memindahkan lumpur pemboran ke swivel dean kemudian disalurkan ke bawah
ke dalam drillstring. Stand pipe ini memungkinkan swivel dan selang
pemutar untuk bergerak vertikal ke atas atau ke bawah.
Stand Pipe, via www.osha.gov |
3.e. Rotary Hose
3.f. Special pumps and agitators
3.g. Steel mud pits/tanks
4) Conditioning Area
Ditempatkan di dekat rig. Area
ini terdiri dari peralatan-peralatan khusus yang digunakan untuk “Clean up” (pembersihan) lumpur bor
setelah keluar dari lubang bor. Fungsi utama peralatan-peralatan ini adalah
untuk membersihkan lumpur bor dari serbuk bor (cutting) dan gas-gas yang
terikut. Dua metode pokok untuk memisahkan cutting
dan gas dari dalam lumpur bor, yaitu :
- Menggunakan prinsip gravitasi, dimana lumpur dialirkan melalui shale shaker dan settling tanks
- Secara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada mud pits dapat memisahkan lumpur dan gas.
Peralatan-peralatan Conditioning Area antara lain Settling Tanks, Mud-Gas Separator, Shale Shaker, Degasser, Desander, dan Desilter.
4.a. Settling tanks
Merupakan bak terbuat
dari baja digunakan untuk menampung lumpur bor selama conditioning.
4.b. Reserve Pits
Merupakan kolom besar yang
digunakan untuk menampung cutting dari
dalam lubang bor dan kadang-kadang untuk menampung kelebihan lumpur bor.
4.c. Mud-Gas Separator
Mud-Gas
Separator merupakan alat Conditioning Area pertama dalam sistem
sirkulasi. Fungsi alat ini adalah memisahkan gas yang terlarut dalam
lumpur bor dalam jumlah yang
besar, biasanya digunakan saat terjadi kick. Mud-gas separator ini
terletak di samping rig, "satu komplek" dengan peralatan conditioning
area yang lain.
Mud-Gas Separator, via gnsolidscontrol.blog.com |
Merupakan
peralatan pemisah cutting dan bagian-bagian dari lapisan tanah
berukuran besar dari dalam lubang yang dibawa oleh lumpur bor. Fluida
pemboran yang melewati shale shaker ini akan melalui saringan-saringan
yang bergetar yang memisahkan cutting-cutting yang tidak digunakan. Sama
seperti mud-gas separator, shale shaker terletak bersamaan dengan
peralatan conditioning area yang lainnya.
4.e. Desander
Merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari lumpur bor yang tidak tersaring ketika melewati shale shaker. Prinsip kerjanya adalah memaksa masuk fluida pemboran dengan tekanan tinggi melalui silinder, kemudian bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh tenaga sentrifugal dan dibuang melalui dasar silinder. Desander terletak di samping shale shaker di conditioning area.
Merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari lumpur bor yang tidak tersaring ketika melewati shale shaker. Prinsip kerjanya adalah memaksa masuk fluida pemboran dengan tekanan tinggi melalui silinder, kemudian bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh tenaga sentrifugal dan dibuang melalui dasar silinder. Desander terletak di samping shale shaker di conditioning area.
Desander, via www.derrickequipment.com |
4.f. Desilter
Merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur bor.
Merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur bor.
Desilter, via www.osha.gov |
4.g. Degasser
Merupakan peralatan yang secara kontinue memisahkan gas terlarut dari lumpur bor.
Merupakan peralatan yang secara kontinue memisahkan gas terlarut dari lumpur bor.
Degasser |
Peralatan Lain :
1. Trip Tank dan Swab tank
Trip tank merupakan tempat penampungan
fluida pemboran yang bersifat sementara. Fluida pemboran yang sudah
disirkulasikan ditampung di tempat ini untuk kemudian disirkulasika
kembali agar bersih dari cutting dan gas. Trip tank juga bisa menjadi
media awal untuk mengetahui gejala/masalah pemboran.
Sedangkan pada rig service swab tank merupakan tempat penampungan sementara untuk hasil fluida dari dalam sumur selama dalam proses Swab.
Trip Tank |
2. Mud Agigator
Mud agigator berfungsi untuk mengaduk lumpur yang terletak di trip tank. Lumpur bor yang tersimpan sementara di trip tank akan diaduk terlebih dahulu sebelum disirkulasikan.